Lagi-lagi. Hari ini, tepat 1 bulan lebih 2
hari setelah kepergian Almh. Bude, aku kehilangan orang-orang terbaik dalam
hidupku. Ana dan asih beserta keluarganya. Singkat cerita, mereka adalah
perantau dari Tasikmalaya, asli sunda. Kurang lebih 5 tahun yang lalu mereka
datang dan menetap disini (Cileungsi). Mereka datang kesini karena orang tua
mereka yang harus bekerja dan mencari nafkah. Awal mula kenal ketika aku masih
menginjak bangku SMA. Sebagai pendatang baru, mereka sangat ramah dan sopan. Ketika
mengobrol pun logat berbicaranya masih sunda pisan euy. Hehehe.
Ikatan batin antara keluargaku dengan
mereka mulai terasa beberapa tahun belakangan ini. Asih, yang saat itu masih
menginjak bangku SD khususnya kelas 4, datang ke rumahku lalu menemuiku dan
meminta untuk diajarkan mata pelajaran yang dia anggap sulit. Karena seringnya
dia datang ke rumah untuk belajar, dia juga sempatkan waktu untuk bermain. Hahaha
agak lucu sih, ya. Anak SMA sepertiku masih bermain dengan anak SD. Yaa, tak
apalah hitung-hitung agar aku tidak kehilangan masa kecil :D
Ketika aku mulai beranjak kuliah, lalu
Ana, adik dari Asih mulai bersekolah di PAUD. Mereka berdua juga sering datang
ke rumah untuk sama-sama belajar. “mba, bikinin aku PR, ya”, “mba, nanti
dinilai yaa tulisan Ana”, “mba, liatin udah bener apa belum? Atau “mba, bikinin
tulisan arab napa” dan masih banyak lagi celotehannya yang sungguh, membuat aku
sangat merindukannya. Kami mulai belajar bersama sekitar pukul 19.00 WIB. Asih yang
ketika itu sangat antusias, ia rajin sekali mengisi soal-soal yang ada di buku.
Ana pun begitu, dengan semangat yang tinggi ia selalu berusaha untuk menulis
huruf kapital dari A-Z dengan hampir 2 kali pengulangan.
|
gambar ini karya Ana Ramadhani |
Ketika aku memasuki libur panjang di akhir semester,
aku berniat untuk berjualan pop ice. Ana dan Asih yang justru sangat antusias
selalu membantuku untuk menata dagangan hingga rapih. Dari mulai berbelanja
perlengkapan ke pasar, menata dagangan, hingga berjualan mereka ikut andil
dalam kegiatan tersebut. Mereka adalah malaikat penolongku disaat aku
membutuhkan pertolongan. Aku bukan mengeksploitasi anak loh. Hehehe. Justru
mereka sendiri yang sangat antusias yang justru membuatku untuk lebih
bersemangat lagi dalam berdagang. Dari berbagai kegiatan tersebut, mereka ikut
andil bukan tanpa alasan. Mereka belajar banyak hal yang mungkin kelihatannya
sangat sederhana. Datang ke pasar, lalu mereka melihat seluruh kegiatan yang
ada di pasar. Belajar membuat pop ice dari mulai mem-blender, memasukkan
berbagai macam toping, hingga jadi minuman dingin yang enak. Belajar dalam
kegiatan jual beli (ana dan asih berperan sebagai penjual). Belajar transaksi,
seperti berapa uang yang harus dikembalikan serta mengenal mata uang dan masih
banyak lagi yang mungkin hanya mereka berdua yang bisa merasakannya.
Hari ini adalah hari terakhir mereka berada disini.
Tadi siang, mereka sudah pulang ke kota asalnya yaitu Tasikmalaya. Ohya,
sebelumnya, aku ingin mengucapkan selamat untuk Ana atas prestasinya
mendapatkan rangking 6 dan naik ke kelas 2. Juga selamat untuk Asih atas
kelulusannya dan mendapatkan nilai UN tertinggi di sekolah. Aku bangga dengan
kalian berdua. Kalian membuatku haru dan bangga sekali sebelum kepergian
kalian. Terimakasih atas 5 tahunnya yang sangat berkesan ini. Jujur, aku sangat
kehilangan kalian. Orang-orang terbaik yang Allah kirim untuk mengisi
kehidupanku. Mamah, Bapak, Endah dan aku semuanya menangis akan kepergian
kalian. Rasanya baru kemarin keluarga kami ditinggal orang terbaik, orang yang
sangat kami sayangi yaitu Bude. Dan hari ini, lagi-lagi kami harus kehilangan
keluarga terbaik seperti kalian. Ketika menulis tulisan ini pun, aku tak bisa
menahan rasa kesedihanku akan kepergian kalian ke Tasik untuk selamanya dan
belum tahu kapan bisa bertemu kalian lagi. “Tapi Ana dan Asih masih ingat kan
do’a kita bertiga?” “Ya Allah, semoga Mba Peni punya mobil. Nanti kalau Mba
Peni punya mobil, bisa main ke kampung Ana dan Asih di Tasik. Aamiin.” Aku
do'akan, semoga kalian bisa menjadi orang yang berguna untuk keluarga, bangsa
dan negara. Aamiin YRA.
Ya Allah, terimakasih telah menghadiahiku orang-orang
terbaik pilihan-Mu. Orang-orang yang selalu membuatku tersenyum dan membuat
hidupku lebih bermakna. Ya Allah, lindungilah aku, keluargaku,
saudara-saudaraku, teman-temanku dan orang-orang terbaik dalam hidupku. Jagalah
mereka, semoga mereka selalu berada dalam lindunganmu. Aamiin YRA.
|
Sehabis solat berjama'ah |
NB: Ana dan asih, maaf yaa tadi Mba Peni ngga sempat
berpamitan dengan kalian. Mba Peni harus berangkat kuliah. Mba Peni sayang
kalian :’)
Cileungsi,
27 Juni 2015
Peni
Guslianti