Jumat, 07 Maret 2014

Harapanku di 16 Oktober 2013 (puisi)




Rasanya tinggal menghitung hari menuju tanggal kelahiranku
Tak ingin aku beranjak dari 17 tahunku ini
Aku belum siap untuk menjadi dewasa
Aku masih dalam proses menuju kedewasaan

Ya, yang aku tahu. 18 tahun itu adalah umur yang cukup matang
Yang sudah bisa menerima segala sesuatu dengan keikhlasan
Termasuk rasa kehilangan yang masih sangat rentan teringat dipikiranku
Aku masih seperti anak kecil

17 tahun memberiku banyak sekali kenangan
Terutama kenangan indah yang pernah aku lalui bersamamu
Tak pernah terbesit sedikit pun di otakku untuk menghapusnya
Justru aku akan menyimpannya dalam wadah yang kunamakan; hati

Di 18 tahunku ini. Aku sudah tidak melaluinya denganmu lagi
Kesendirianku ini adalah sebagai tantangan agar aku dapat tegar
Tegar menerima kenyataan bahwa, kita sekarang berpisah
Teramat sedih jika aku membicarakan hal ini

Air mataku sangat sensitif ketika aku membicarakan sosokmu
Seorang laki-laki yang hampir 2 tahun pernah mengisi hari-hariku
Tapi apa daya, tali yang sewaktu-waktu bisa putus tanpa alasan
Begitu pun antara hubunganku denganmu

Sampai detik ini, disaat aku masih menuliskan sepucuk puisi ini
Aku masih saja menangis, menangis karena selalu terbayang senyum indahmu yang mungkin tak akan pernah kulihat lagi
Menangis karena sudah tidak ada kamu lagi di 18 tahunku ini
Oh, Tuhan. Teramat sakit rasanya

Ketika waktunya tiba, aku memiliki harapan kecil
Berharap semoga kamu masih mengingat tanggal 16 di bulan Oktober
Berharap kamu masih mengingatku. Tidak sungkan untuk memberikan ucapan “selamat ulang tahun” untukku
Sederhana sekali memang, tapi jika asaku tak sampai, entahlah akan seperti apa ke-esokan harinya

Tuhan, izinkan aku merasakan kebahagiaan kecil itu
Kutitipkan sepucuk puisi sederhana ini untuknya
Bisikkan padanya bahwa aku sangat mengharapkan ucapan darinya
Semoga ada keajaiban di 16 Oktober 2013, nanti, Aamiin....

Peni Guslianti  Jum’at, 11 Okt. 13      20:39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar